Bupati Maros Paparkan Potensi Pariwisata di Hadapan Menparekraf

Pemkab Maros

Setelah resentase di Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Bupati Maros, Andi Syafril Chaidir Syam, kembali mempresentasekan perencanaan pembangunan pariwisata Maros di Kemenparekraf.

Kali ini paparan disampaikan di hadapan Menparekraf, Sandiaga S Uno.

Ia memaparkan rencana itu bersama 7 kepala daerah di Sulsel dan Sultra, yakni Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, Bupati Enrekang, Muslimin Bando, Bupati Kepulauan Selayar, M  Basli Ali, Bupati Takalar, Syamsari Kitta, Bupati Jeneponto, Ikhsan Iskandar dan Bupati Morowali, Taslim.

Pemaparan dilakukan di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta Pusat, pada Rabu 14 April 2021.

“Maros ini gerbang Sulawesi Selatan, pak Menteri, bandara Sulsel, Bandara Sultan Hasanuddin ada di Maros,” ujar Chaidir Syam, dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).

Ia melanjutkan, lokasi Bandara Sultan Hasanuddin yang berada di Maros menjadikan wilayahnya sebagai pintu masuk dan sebagai peluang bagi Maros untuk mendatangkan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Juga menjadi lokomotif pariwisata di Sulsel.

“Kami punya bandara, sejumlah daya tarik wisata yang berada di Maros tidak jauh dari bandara, daya tarik unggulan kami Air Terjun Bantimurung kurang lebih ditempuh hanya 30 menit, pantai pasir putih Kuri Caddi kurang lebih 30 menit, kawasan wisata baru Tompobulu yang ada di ketinggian juga ditempuh kurang lebih 30 menit,” jelasnya.

Maka dari itu, Pemkab Maros terus memacu seluruh potensi daya tarik wasata di Maros, melihat memanfaatkan Kota Makassar sebagai kota pusat ekonomi di Sulsel, peluang masyarakat Makassar untuk berlibur dapat dimanfaatkan oleh Kabupaten Maros.

“Makassar itu kota sibuk, orang bekerja semua, setelah bekerja mereka datanglah ke Maros untuk berlibur, menenangkan pikirannya, maka inilah yang kita terus kejar,” ujarnya.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan kesiapan untuk menerima tim Asessor UNESCO Global Geopark. Kawasan Geopark Maros Pangkep bersama Geopark Ijen lolos pengajuan bergabung di dalam UNESCO Global Geopark dan akan menerima tim penilaian pada Juli mendatang.

“Kita dukung Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, yang sejauh ini telah memperjuangkan kawasan taman batu kita di Maros, sejumlah kebutuhan sudah kita berikan dan secepatnya pokja persiapan penyambutan tim penilai sudah akan rampung,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Sandiaga S Uno mengungkapkan jika akan mengembangkan travel pattern atau peta perjalanan bagi wisatawan guna meningkatkan kualitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Sulsel.

“Saya akan menjadwalkan kunjungan ke Sulawesi untuk mencari travel pattern, kalau mendarat di Maros pergerakan wisatanya akan ke mana, pasti tentu ke Makassar dulu, karena menginapnya di sana, tapi bergeraknya seperti apa kita ingin tahu. Sehingga nanti bisa kita dokumentasikan dan kita promosikan,” ujarnya.

Menurutnya, travel pattern tidak hanya dapat memberikan pengalaman lebih bagi wisatawan, tettapi mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, sesuai tren wisata yang cenderung bersifat personalize, customize, localize dan smaller in size. (*)